Subscribe:

Minggu, 26 Januari 2014

Virus Ragu- Ragu


Sore kemarin ada sms masuk dari salah seorang teman di CDS Bantul. Ia bertanya pada saya apakah hari Ahad pagi saya ada waktu luang dan bersedia memandu kegiatan outbond dan pembekalan OSIS SMKN 1 Pandak. Tanpa berpikir panjang saya meng-iyakan pesan itu. Saya rasa saya punya banyak waktu luang pasca UAS semester ini, so kenapa tidak diisi dengan kegiatan positif. Dengan meng-iyakan pesan itu bukan berarti keragu- raguan tidak akan menghampiri. Nyatanya keraguan itu justru datang dengan membawa segerombolan alasan klasik yang hanya akan akan mengerdilkan niatan saya. Banyak sekali alasan yang tidak- tidak berkecamuk untuk memprofokasi diri saya agar membatalkan niatan saya. Mulai dari takut nyasar lah, nggak enak sama temen- temen karena udah jarang nongol lah, takut ada apa- apa di jalan lah, dan masih ada beberapa alasan nggak mutu lainnya.
Hari Ahad pagi akhirnya tiba juga. Selepas subuh rasanya keraguan itu kembali berkecamuk. Ada inisiatif untuk mencari barengan, tapi ada- ada saja pertimbangannya. Hmmm, tak mau dibuat pusing, akhirnya saya putuskan untuk kembali ke peraduan alias melanjutkan tidur. Jreng...jreng..., alhasil saya baru bangun lagi pukul 07.00 dan masih saja teringat dengan agenda Ahad pagi. Ego saya bilang," Kalau kamu nggak mau pergi- pergi ya nggak usah pergi. Daripada entar ada apa- apa di jalan dan kamu ngerasa nggak nyaman sendiri." But, hati nurani saya juga bilang," Ini amanah lho. Dan berhubungan dengan pertanggungjawaban di masa depan nanti (alias akhirat). Apa kamu mau jadi orang yang ingkar?! Engga kan?! Coba deh ajakin keponakan kamu buat nemenin sekaligus nyeneg- nyenengin dia buat jalan- jalan. Kamunya untung, ponakanmu seneng." Akhirnya saya putuskan untuk memenangkan hati nurani saya dan membulatkan niat untuk berangkat bersama keponakan tercinta.
Sesampainya di sana ternyata sudah ada beberapa teman yang sedang memandu adik- adik SMK memainkan games. Dan disana saya hanya bantu- bantu untuk menjadi sie dokumentasi. Walaupun tidak banyak hal yang bisa saya bantu, namun setidaknya dari kegiatan ini  saya mendapatkan percik semangat untuk kembali bergabung dengan kawan- kawan CDS. Berdakwah dan berkarya. Ternyata saya menemukan kembali spirit yang sempat padam di tengah- tengah dinamika kampus. Dan semoga moment ini bisa menjadi awal yang baik bagi saya untuk bangun dari tidur panjang dari dunia organisasi. Khususnya CDS Bantul. Sungguh skenario Allah sangat luar biasa. Saya tak habis pikir, betapa meruginya saya jika melewatkan agenda ini. Alhamdulillah Allah menuntun langkah kaki saya untuk tidak berhenti menjalankan roda dakwah. Meskipun awalnya sulit, jika kita mau mendengar hati nurani dan beraksi karena Allah, insyaallah semua akan berjalan dengan diiringi rahmat dan ridho-Nya. 

0 komentar:

Posting Komentar

Virus Ragu- Ragu


Sore kemarin ada sms masuk dari salah seorang teman di CDS Bantul. Ia bertanya pada saya apakah hari Ahad pagi saya ada waktu luang dan bersedia memandu kegiatan outbond dan pembekalan OSIS SMKN 1 Pandak. Tanpa berpikir panjang saya meng-iyakan pesan itu. Saya rasa saya punya banyak waktu luang pasca UAS semester ini, so kenapa tidak diisi dengan kegiatan positif. Dengan meng-iyakan pesan itu bukan berarti keragu- raguan tidak akan menghampiri. Nyatanya keraguan itu justru datang dengan membawa segerombolan alasan klasik yang hanya akan akan mengerdilkan niatan saya. Banyak sekali alasan yang tidak- tidak berkecamuk untuk memprofokasi diri saya agar membatalkan niatan saya. Mulai dari takut nyasar lah, nggak enak sama temen- temen karena udah jarang nongol lah, takut ada apa- apa di jalan lah, dan masih ada beberapa alasan nggak mutu lainnya.
Hari Ahad pagi akhirnya tiba juga. Selepas subuh rasanya keraguan itu kembali berkecamuk. Ada inisiatif untuk mencari barengan, tapi ada- ada saja pertimbangannya. Hmmm, tak mau dibuat pusing, akhirnya saya putuskan untuk kembali ke peraduan alias melanjutkan tidur. Jreng...jreng..., alhasil saya baru bangun lagi pukul 07.00 dan masih saja teringat dengan agenda Ahad pagi. Ego saya bilang," Kalau kamu nggak mau pergi- pergi ya nggak usah pergi. Daripada entar ada apa- apa di jalan dan kamu ngerasa nggak nyaman sendiri." But, hati nurani saya juga bilang," Ini amanah lho. Dan berhubungan dengan pertanggungjawaban di masa depan nanti (alias akhirat). Apa kamu mau jadi orang yang ingkar?! Engga kan?! Coba deh ajakin keponakan kamu buat nemenin sekaligus nyeneg- nyenengin dia buat jalan- jalan. Kamunya untung, ponakanmu seneng." Akhirnya saya putuskan untuk memenangkan hati nurani saya dan membulatkan niat untuk berangkat bersama keponakan tercinta.
Sesampainya di sana ternyata sudah ada beberapa teman yang sedang memandu adik- adik SMK memainkan games. Dan disana saya hanya bantu- bantu untuk menjadi sie dokumentasi. Walaupun tidak banyak hal yang bisa saya bantu, namun setidaknya dari kegiatan ini  saya mendapatkan percik semangat untuk kembali bergabung dengan kawan- kawan CDS. Berdakwah dan berkarya. Ternyata saya menemukan kembali spirit yang sempat padam di tengah- tengah dinamika kampus. Dan semoga moment ini bisa menjadi awal yang baik bagi saya untuk bangun dari tidur panjang dari dunia organisasi. Khususnya CDS Bantul. Sungguh skenario Allah sangat luar biasa. Saya tak habis pikir, betapa meruginya saya jika melewatkan agenda ini. Alhamdulillah Allah menuntun langkah kaki saya untuk tidak berhenti menjalankan roda dakwah. Meskipun awalnya sulit, jika kita mau mendengar hati nurani dan beraksi karena Allah, insyaallah semua akan berjalan dengan diiringi rahmat dan ridho-Nya. 

0 komentar:

Posting Komentar