Subscribe:

Jumat, 27 Desember 2013

Part of My Big Dream


Menjadi pengajar muda yang ditugaskan untuk mendidik dan mengajar benih- benih orang hebat yang tersembunyi di pelosok Nusantara. Berbagi ilmu dan menguak misteri jagad raya bersama sahabat- sahabat kecil. Berusaha menembus batas dalam kesederhanaan dan menerobos angkasa dengan tekad dan keyakinan.

Berteriaklah Bila Kau Harus Berteriak

Sekalipun Anda bukan petugas pemadam kebakaran, berteriaklah ketika melihat gejala kebakaran. Begitulah demokrasi.

Untuk menjadi pengawal bangsa tidak harus terjun langsung dalam kancah perpolitikan. Dengan kita total pada setiap bidang yang kita jalani, sesungguhnya kita juga sama-sama tengah membangun negeri ini.
Bila kemudian muncul keganjilan pada bangsa ini, kita tidak harus menunggu yang berhak menegur. Kalau memang kita sendiri yang menyaksikan maling berkeliaran, kita pun harus berteriak maling dengan penuh rasa percaya diri. Setiap rakyat adalah pengawal dan penentu pelaksanaan demokrasi. Jika tanggung jawab ini hanya dibebankan oleh sebagian pihak dan kelompok, bangsa ini hanya bangsa yang dimiliki kelompok saja. Dan bukan mustahil akan cepat kandas di tengah jalan.
Kalau memang perlu berteriak, teriaklah. Seperti ketika terjadi kebakaran. Tidak perlu menunggu pemadam kebakaran untuk membantu memadamkan api yang tengah membakar. (Komaruddin Hidayat_Kutipan Hikmah)

Rabu, 25 Desember 2013

Bukuku Sahabatku


Buku memang teman yang teramat baik. Kalaupun buku itu kita caci, lempar, bahkan kita banting, si buku akan tetap setia menemani dan mengajar kita kapan saja dan di mana saja.

Jika kita mau mencari sahabat yang bisa menemani hari- hari kita, diamanapun juga, mungkin buku jawabannya. Meskipun buku tidak bisa disamakan dengan persahabatan antarmanusia, setidaknya buku dapat menjadi alternatif. Kalau orang lain bisamembuat kecewa, buku tidak pernah mengecewakan kita.
Ungkapan buku dijadikan sahabt sesungguhnya merupakan trik untuk menyemangati kita agar gemar membaca buku karena buku dapat mendialogkan banyak hal kepada kita. Dari buku kita bisa menemukan dan memperoleh kesimpulan- kesimpulan sederhana atas pemikiran dan penelitian orang lain. Melalui buku, kita tidak harus pergi ke Mesir, Amerika, eropa, dan negara lainnya. Buku menjadi sahabat sekaligus gerbang cakrawala pengetahuan. (Komarudin Hidayat_Ungkapan Hikmah)

Selasa, 24 Desember 2013

Amplemann, Si Lampu Lalu Lintas yang Nyentrik

Lampu lalu lintas. Apa yang pertama kali teman- teman bayangkan ketika mendengar nama benda ini. Saya yakin pasti teman- teman akan membayangkan bulatan- bulatan merah, kuning, hijau yang menyala di setiap persimpangan jalan. Iya kan?

Nah, kalau lampu lalu lintas yang satu ini beda lagi. Ada yang unik dengan lampu lalu lintas di Berlin. Ada yang bisa nebak?

Oke, kali ini akan saya beri tahu bocorannya.
Ternyata lampu lalu lintas di Berlin tidak hanya beruapa bulatan merah, kuning, hijau lho. Di Berlin lampu hijau dan merahnya khas sekali. Yaitu ada image sosok yang sedang merentangkan tangan untuk lampu merah, dan sosok yang sedang berjalan memakai topi untuk lampu hijau. Orang Berlin menyebutnya dengan sebutan Amplemann. Saking khasnya amplemann ini menjadi ikon kota Berlin. Dengan strategi pemasaran yang bagus , pusat- pusat souvenir pun banyak menjual sesuatu yang berbau lalu lintas ini.

Nah, inilah salah satu keunikan yang bisa kita temui di sudut- sudut kota Berlin.
Sebagai penutup, semoga suatu hari nanti kita bisa menapakkan kaki di negeri Hitler ini, kawan. Aamiin. ^.*

Tips Jalan- Jalan Bagi Muslim Travelers


Traveling. Siapa sih yang nggak suka sama aktivitas yang satu ini? Apalagi kalau travelingnya keliling dunia. Minimal Eropa lah. (hihi...) Okey, Sob. Malam ini saya akan sedikit berbagi tentang tips- tips buat enjoy your traveling especially for muslims. Cuss..., yuk disimak...!

Menjaga Shalat
1. Shalat saat traveling di negara yang mayoritas nonmuslim sungguh tidak mudah. Kita akan sulit menemukan masjid , apalagi kumandang adzan. So, kita harus- harus pintar mengatur waktu agar tetap bisa menunaikan shalat. Untuk mempermudah perjalanan, sebagai seorang musafir kita diperbolehkan untuk menggabungkan waktu shalat.
2. Kalau kira- kira nanti susah sekali menemukan masjid atau tempat shalat, usahakan untuk mulai jalan setelah waktu Zuhur. Shalat Zuhur dulu dengan jama' takdim, atau jalan pagi sekalian dan kembali ke penginapan pada sore hari sebelum Magrib untuk melakukan shalat dengan jama' takhir. Kalau tidak memungkinkan kembali ke penginapan , keep it simple, pastikan kita belajar tayamum sebelum berangkat ke luar negeri. Nanti bisa shalat di kendaraan saja. Atau bisa juga shalat di taman, atau kalau misalnya lewat shopping mall, masuk aja ke dalam. Ambil beberapa potong baju, bawa ke fitting room, lalu bisa deh kita shalat di sana (nyleneh memang. tapi paling tidak ini bisa jadi solusi).
3. Kalau kita menginap di budget hostel yang isi kamarnya bisa sampai 10 orang atau lebih, untuk menghemat tempat (daripada ribet bawa mukena), bisa kok kita shalatnya pakai pashmina atau jilbab saja. Yang terpenting adalah baju yang tertutup.
4. Jangan berharap kita tahu arah kiblat di hotel. So, pastikan kita punya kompas kiblat. "Kenapa nggak ngandalin jurus matahati aja?" Eittss, di Eropa matahari nggak selalu nongol. Apalagi pas musim dingin.

Mencari Makanan Halal
1. Sebaga jurus andalan usahakan kita bawa bekal sendiri. Jangan lupa cari hostel yang ada fasilitas dapurnya, jadi kita bisa masak sendiri.
2. Tanya resepsionis hostel dimana saja tempat- tempat yang menyediakan makanan halal.
Cari restoran Cina/Asia, pesan menu vegetarian.
3. Kalau meneu- menu makanan yang disajikan nggak jelas, ya udah puasa aja! Hihi...

Nah, sekian dulu ya tips singkat traveling kali ini. Buat yang mau nambahin silakan ditulis di kotak komentar.
Sebagai penutup, saya pengen bilang "Semoga kita bisa traveling keliling dunia dengan membawa prestasi yang membanggakan. Aamiin."  (diaminkan lho ya (^_*) )

Senin, 23 Desember 2013

Sejarah Nasi Goreng



Nasi goreng. Makanan yang satu ini pasti sudah tidak asing di telinga dan lidah kita. Konon katanya nasi goreng juga masuk ke dalam daftar makanan terenak di dunia. Tapi tahukah teman- teman bagaimana sejarah kelahiran (ehh..., maksudnya awal mula) nasi goreng ini?
Okey..., malam ini saya akan mencoba mengulas sejarah singkat nasi goreng. 

Nasi goreng, adalah makanan yang berupa nasi yang dimasak dengan sedikit minyak goreng ataupun margarin yang diolah dengan beberapa bumbu seperti bawang merah, bawang putih, cabai, merica, garam, dan bumbu- bumbu lainnya.
Sebenarnya nasi goreng itu sendiri tidak terlepas dari catatan sejarah Tionghoa. Konon katanya nasi goreng sudah ada sejak 4000SM. Pada jaman dahulu dalam kebudayaan Tionghoa orang- orang Tionghoa tidak suka mencicipi makanan dingin dan tidak suka membuang sisa makanan. Oleh karena itu muncullah inisiatif untuk menciptakan ragam masakan baru yang berupa nasi goreng. Nasi goreng kemudian tersebar di wilayah Asia Tenggara yang dibawa oleh para saudagar Tionghoa. Jadilah nasi goreng sebagai makanan khas Asia.
Dalam perkembangannya pun nasi goreng jadi mempunyai beragam variasi. Mulai dari nasi goreng seafod, nasi goreng kambing, nasi goreng pattaya (khas Thailand), nasi goreng jawa, dan masih banyak variasi nasi goreng lainnya.

Nah..., sekarang jadi tahu kan sejarah nasi goreng. So, mau pilih nasi goreng yang mana buat menu makan malam kali ini...? (^_*)

Sabtu, 21 Desember 2013

Asal Mula Nama Kabupaten Bantul

Beberapa waktu lalu ada seorang kawan dari UHAMKA bertanya pada saya, "Neng Vika tau nggak sejarah lahirnya kabupaten Bantul?" Jlebb... ini pertanyaan memang sepele, tapi bener- bener bikin saya tersadar, masak orang Bantul nggak tau sejarah daerahnya. "Wah kurang tau, Bang. Dulu sih pernah denger dari budhe saya tentang sejarah Bantul. Tapi ya cuma sekilas aja." jawab saya.
Okeeyy, untuk menjawab rasa penasaran saya dan teman- teman, pagi saya ingin mengulas sejarah singkat asal mula nama kabupaten Bantul.

Bantul. Asal mula nama kabupaten ini rupanya tidak terlepas dari sejarah kerajaan Mataram. Singkat cerita kata Bantul berasal dari kata emban mentul (dalam bahasa Indonesia berarti memantul- mantul seperti pegas), dimana pada saat Ki Ageng Mangir melakukan boyongan (pindahan/migrasi) dari daerah Mangir menuju Mataram, para emban (abdi dalem putri keraton) membawa srah-srahan serta uba rampe dengan cara dipikul yang mentul-mentul. Cerita ini tertuang dalam Babad Mangir dimana tidak banyak masyarakat yang mengetahuinya.

Hmmm, unik juga rupanya sejarah asal mula nama kabupaten ini. Apa yang saya tuliskan di sini hanyalah ulasan singkat asal namanya saja. Untuk mengetahui lebih banyak lagi tentang sejarah Bantul, teman- teman bisa coba untuk bertraveling mencari sumber- sumber lain melalui media seperti internet, surat kabar, buku, dan sumber ilmu lainnya. Selamat menjelajah, kawans... (^_^)/

Jumat, 20 Desember 2013

Counting Stars

Counting Stars. Dapet ide pas kebetulan dengerin lagunya One Republic.

Cuci Viringgss...

September

September 2012_Thanks for this moment

No meter. I just draw for having fun.

Ibu & Kampus Impian


Cuaca mendung diiringi rintik hujan di ujung selatan kota Jogja siang ini tak menghalangi niatku untuk berpetualang atau sekedar hangout mengukur jalan. Kuputuskan bahwa siang ini aku akan pergi menemani sahabatku untuk menghadiri agenda rapat di kampusnya. Bagiku tak masalah apa yang akan terjadi nanti. Tak peduli pula jika nanti aku akan menjadi alien karena tersesat di negeri antah berantah.
UGM. Ya, disinilah tempat sahabatku menempuh pendidikan strata satunya. Dan inilah kampus impianku dulu. Sampai sekarangpun impian untuk menjadi anggota bagian dari civitas akademika di dalamnya masih belum surut. Ya, pahal sekarang aku telah masuk di lingkungan baruku. Kampus orange tercinta. 
Keinginan untuk bisa melanjutkan study di kampus ini semakin menguat ketika mengingat cita- cita Ibu. Ibu selalu berkata bahwa Ibu ingin melihatku bisa melanjutkan study sampai setinggi mungkin dan bisa memanfaatkan ilmu yang kudapat untuk kemaslahatan umat.
"Bu, terimaksih atas doanya, senyum semangatnya setiap pagi, pesan nasehatnya, dan segala yang sudah ibu berikan. Semoga putrimu ini bisa mewujudkan cita-cita Ibu & memuliakan Ibu selalu."

Kamis, 19 Desember 2013

PKM_PTM Nasional Ke-1


PKM_PTM Nasional Ke-1 UM Surabaya. (27_28 November 2013)

Part of My Big Dream


Menjadi pengajar muda yang ditugaskan untuk mendidik dan mengajar benih- benih orang hebat yang tersembunyi di pelosok Nusantara. Berbagi ilmu dan menguak misteri jagad raya bersama sahabat- sahabat kecil. Berusaha menembus batas dalam kesederhanaan dan menerobos angkasa dengan tekad dan keyakinan.

Berteriaklah Bila Kau Harus Berteriak

Sekalipun Anda bukan petugas pemadam kebakaran, berteriaklah ketika melihat gejala kebakaran. Begitulah demokrasi.

Untuk menjadi pengawal bangsa tidak harus terjun langsung dalam kancah perpolitikan. Dengan kita total pada setiap bidang yang kita jalani, sesungguhnya kita juga sama-sama tengah membangun negeri ini.
Bila kemudian muncul keganjilan pada bangsa ini, kita tidak harus menunggu yang berhak menegur. Kalau memang kita sendiri yang menyaksikan maling berkeliaran, kita pun harus berteriak maling dengan penuh rasa percaya diri. Setiap rakyat adalah pengawal dan penentu pelaksanaan demokrasi. Jika tanggung jawab ini hanya dibebankan oleh sebagian pihak dan kelompok, bangsa ini hanya bangsa yang dimiliki kelompok saja. Dan bukan mustahil akan cepat kandas di tengah jalan.
Kalau memang perlu berteriak, teriaklah. Seperti ketika terjadi kebakaran. Tidak perlu menunggu pemadam kebakaran untuk membantu memadamkan api yang tengah membakar. (Komaruddin Hidayat_Kutipan Hikmah)

Bukuku Sahabatku


Buku memang teman yang teramat baik. Kalaupun buku itu kita caci, lempar, bahkan kita banting, si buku akan tetap setia menemani dan mengajar kita kapan saja dan di mana saja.

Jika kita mau mencari sahabat yang bisa menemani hari- hari kita, diamanapun juga, mungkin buku jawabannya. Meskipun buku tidak bisa disamakan dengan persahabatan antarmanusia, setidaknya buku dapat menjadi alternatif. Kalau orang lain bisamembuat kecewa, buku tidak pernah mengecewakan kita.
Ungkapan buku dijadikan sahabt sesungguhnya merupakan trik untuk menyemangati kita agar gemar membaca buku karena buku dapat mendialogkan banyak hal kepada kita. Dari buku kita bisa menemukan dan memperoleh kesimpulan- kesimpulan sederhana atas pemikiran dan penelitian orang lain. Melalui buku, kita tidak harus pergi ke Mesir, Amerika, eropa, dan negara lainnya. Buku menjadi sahabat sekaligus gerbang cakrawala pengetahuan. (Komarudin Hidayat_Ungkapan Hikmah)

Amplemann, Si Lampu Lalu Lintas yang Nyentrik

Lampu lalu lintas. Apa yang pertama kali teman- teman bayangkan ketika mendengar nama benda ini. Saya yakin pasti teman- teman akan membayangkan bulatan- bulatan merah, kuning, hijau yang menyala di setiap persimpangan jalan. Iya kan?

Nah, kalau lampu lalu lintas yang satu ini beda lagi. Ada yang unik dengan lampu lalu lintas di Berlin. Ada yang bisa nebak?

Oke, kali ini akan saya beri tahu bocorannya.
Ternyata lampu lalu lintas di Berlin tidak hanya beruapa bulatan merah, kuning, hijau lho. Di Berlin lampu hijau dan merahnya khas sekali. Yaitu ada image sosok yang sedang merentangkan tangan untuk lampu merah, dan sosok yang sedang berjalan memakai topi untuk lampu hijau. Orang Berlin menyebutnya dengan sebutan Amplemann. Saking khasnya amplemann ini menjadi ikon kota Berlin. Dengan strategi pemasaran yang bagus , pusat- pusat souvenir pun banyak menjual sesuatu yang berbau lalu lintas ini.

Nah, inilah salah satu keunikan yang bisa kita temui di sudut- sudut kota Berlin.
Sebagai penutup, semoga suatu hari nanti kita bisa menapakkan kaki di negeri Hitler ini, kawan. Aamiin. ^.*

Tips Jalan- Jalan Bagi Muslim Travelers


Traveling. Siapa sih yang nggak suka sama aktivitas yang satu ini? Apalagi kalau travelingnya keliling dunia. Minimal Eropa lah. (hihi...) Okey, Sob. Malam ini saya akan sedikit berbagi tentang tips- tips buat enjoy your traveling especially for muslims. Cuss..., yuk disimak...!

Menjaga Shalat
1. Shalat saat traveling di negara yang mayoritas nonmuslim sungguh tidak mudah. Kita akan sulit menemukan masjid , apalagi kumandang adzan. So, kita harus- harus pintar mengatur waktu agar tetap bisa menunaikan shalat. Untuk mempermudah perjalanan, sebagai seorang musafir kita diperbolehkan untuk menggabungkan waktu shalat.
2. Kalau kira- kira nanti susah sekali menemukan masjid atau tempat shalat, usahakan untuk mulai jalan setelah waktu Zuhur. Shalat Zuhur dulu dengan jama' takdim, atau jalan pagi sekalian dan kembali ke penginapan pada sore hari sebelum Magrib untuk melakukan shalat dengan jama' takhir. Kalau tidak memungkinkan kembali ke penginapan , keep it simple, pastikan kita belajar tayamum sebelum berangkat ke luar negeri. Nanti bisa shalat di kendaraan saja. Atau bisa juga shalat di taman, atau kalau misalnya lewat shopping mall, masuk aja ke dalam. Ambil beberapa potong baju, bawa ke fitting room, lalu bisa deh kita shalat di sana (nyleneh memang. tapi paling tidak ini bisa jadi solusi).
3. Kalau kita menginap di budget hostel yang isi kamarnya bisa sampai 10 orang atau lebih, untuk menghemat tempat (daripada ribet bawa mukena), bisa kok kita shalatnya pakai pashmina atau jilbab saja. Yang terpenting adalah baju yang tertutup.
4. Jangan berharap kita tahu arah kiblat di hotel. So, pastikan kita punya kompas kiblat. "Kenapa nggak ngandalin jurus matahati aja?" Eittss, di Eropa matahari nggak selalu nongol. Apalagi pas musim dingin.

Mencari Makanan Halal
1. Sebaga jurus andalan usahakan kita bawa bekal sendiri. Jangan lupa cari hostel yang ada fasilitas dapurnya, jadi kita bisa masak sendiri.
2. Tanya resepsionis hostel dimana saja tempat- tempat yang menyediakan makanan halal.
Cari restoran Cina/Asia, pesan menu vegetarian.
3. Kalau meneu- menu makanan yang disajikan nggak jelas, ya udah puasa aja! Hihi...

Nah, sekian dulu ya tips singkat traveling kali ini. Buat yang mau nambahin silakan ditulis di kotak komentar.
Sebagai penutup, saya pengen bilang "Semoga kita bisa traveling keliling dunia dengan membawa prestasi yang membanggakan. Aamiin."  (diaminkan lho ya (^_*) )

Sejarah Nasi Goreng



Nasi goreng. Makanan yang satu ini pasti sudah tidak asing di telinga dan lidah kita. Konon katanya nasi goreng juga masuk ke dalam daftar makanan terenak di dunia. Tapi tahukah teman- teman bagaimana sejarah kelahiran (ehh..., maksudnya awal mula) nasi goreng ini?
Okey..., malam ini saya akan mencoba mengulas sejarah singkat nasi goreng. 

Nasi goreng, adalah makanan yang berupa nasi yang dimasak dengan sedikit minyak goreng ataupun margarin yang diolah dengan beberapa bumbu seperti bawang merah, bawang putih, cabai, merica, garam, dan bumbu- bumbu lainnya.
Sebenarnya nasi goreng itu sendiri tidak terlepas dari catatan sejarah Tionghoa. Konon katanya nasi goreng sudah ada sejak 4000SM. Pada jaman dahulu dalam kebudayaan Tionghoa orang- orang Tionghoa tidak suka mencicipi makanan dingin dan tidak suka membuang sisa makanan. Oleh karena itu muncullah inisiatif untuk menciptakan ragam masakan baru yang berupa nasi goreng. Nasi goreng kemudian tersebar di wilayah Asia Tenggara yang dibawa oleh para saudagar Tionghoa. Jadilah nasi goreng sebagai makanan khas Asia.
Dalam perkembangannya pun nasi goreng jadi mempunyai beragam variasi. Mulai dari nasi goreng seafod, nasi goreng kambing, nasi goreng pattaya (khas Thailand), nasi goreng jawa, dan masih banyak variasi nasi goreng lainnya.

Nah..., sekarang jadi tahu kan sejarah nasi goreng. So, mau pilih nasi goreng yang mana buat menu makan malam kali ini...? (^_*)

Asal Mula Nama Kabupaten Bantul

Beberapa waktu lalu ada seorang kawan dari UHAMKA bertanya pada saya, "Neng Vika tau nggak sejarah lahirnya kabupaten Bantul?" Jlebb... ini pertanyaan memang sepele, tapi bener- bener bikin saya tersadar, masak orang Bantul nggak tau sejarah daerahnya. "Wah kurang tau, Bang. Dulu sih pernah denger dari budhe saya tentang sejarah Bantul. Tapi ya cuma sekilas aja." jawab saya.
Okeeyy, untuk menjawab rasa penasaran saya dan teman- teman, pagi saya ingin mengulas sejarah singkat asal mula nama kabupaten Bantul.

Bantul. Asal mula nama kabupaten ini rupanya tidak terlepas dari sejarah kerajaan Mataram. Singkat cerita kata Bantul berasal dari kata emban mentul (dalam bahasa Indonesia berarti memantul- mantul seperti pegas), dimana pada saat Ki Ageng Mangir melakukan boyongan (pindahan/migrasi) dari daerah Mangir menuju Mataram, para emban (abdi dalem putri keraton) membawa srah-srahan serta uba rampe dengan cara dipikul yang mentul-mentul. Cerita ini tertuang dalam Babad Mangir dimana tidak banyak masyarakat yang mengetahuinya.

Hmmm, unik juga rupanya sejarah asal mula nama kabupaten ini. Apa yang saya tuliskan di sini hanyalah ulasan singkat asal namanya saja. Untuk mengetahui lebih banyak lagi tentang sejarah Bantul, teman- teman bisa coba untuk bertraveling mencari sumber- sumber lain melalui media seperti internet, surat kabar, buku, dan sumber ilmu lainnya. Selamat menjelajah, kawans... (^_^)/

Counting Stars

Counting Stars. Dapet ide pas kebetulan dengerin lagunya One Republic.

Cuci Viringgss...

September

September 2012_Thanks for this moment

No meter. I just draw for having fun.

Ibu & Kampus Impian


Cuaca mendung diiringi rintik hujan di ujung selatan kota Jogja siang ini tak menghalangi niatku untuk berpetualang atau sekedar hangout mengukur jalan. Kuputuskan bahwa siang ini aku akan pergi menemani sahabatku untuk menghadiri agenda rapat di kampusnya. Bagiku tak masalah apa yang akan terjadi nanti. Tak peduli pula jika nanti aku akan menjadi alien karena tersesat di negeri antah berantah.
UGM. Ya, disinilah tempat sahabatku menempuh pendidikan strata satunya. Dan inilah kampus impianku dulu. Sampai sekarangpun impian untuk menjadi anggota bagian dari civitas akademika di dalamnya masih belum surut. Ya, pahal sekarang aku telah masuk di lingkungan baruku. Kampus orange tercinta. 
Keinginan untuk bisa melanjutkan study di kampus ini semakin menguat ketika mengingat cita- cita Ibu. Ibu selalu berkata bahwa Ibu ingin melihatku bisa melanjutkan study sampai setinggi mungkin dan bisa memanfaatkan ilmu yang kudapat untuk kemaslahatan umat.
"Bu, terimaksih atas doanya, senyum semangatnya setiap pagi, pesan nasehatnya, dan segala yang sudah ibu berikan. Semoga putrimu ini bisa mewujudkan cita-cita Ibu & memuliakan Ibu selalu."

PKM_PTM Nasional Ke-1


PKM_PTM Nasional Ke-1 UM Surabaya. (27_28 November 2013)