Subscribe:

Sabtu, 25 Januari 2014

IPK

Ritual enam bulanan bagi para mahasiswa telah terlewati. Ya, UAS telah usai sejak satu minggu yang lalu. Satu persatu nilai hasil belajar selama enam bulan telah muncul di portal akademik. Rasanya tak ingin berlama- lama menunggu nilai keluar, namun juga was- was untuk melihat nilai. Huft..., mau tak mau kita pun harus memberanikan diri menghadapi kenyataan. Dan apapun hasilnya harus mau menerima dengan lapang dada.
Jrenggg...jrenggg... Ya, Sebagian besar nilai sudah muncul. Antara lega dan kecewa berkolaborasi menghasilkan rasa yang sulit didefinisikan. Lega rasanya karena hasil yang sebelumnya diprediksikan akan berakhir dengan ujian ulang ternyata menjelma menjadi sebuah alfabet yang cantik. Bukan nilai yang sempurna memang. Tapi setidaknya tidak berakhir di ujian ulang. Dan kecewa datang kala teringat proses belajar yang belum bisa maksimal. 
Beragam peristiwa memang bagian dari skenario pembelajaran. Seharian ini trending topik di beranda facebook adalah hasil UAS. Ada sebagian teman yang menuliskan kekecewaan mereka di akun jarsos mereka. Ada pula yang bilang kalau nilai semester ini seperti merek sirup. Tapi tidak sedikit pula teman- teman yang menepis rasa kekecewaan mereka dengan saling memberikan suport via komentar facebook. Bahkan ada salah seorang teman yang menulis hal yang sangat indah berkaitan dengan fenomena nilai yang mirip merk sirup ini. Ia bilang bahwa IPK (indeks prestasi kumulatif) itu memang penting. Tapi lebih penting lagi 'Indeks Prestasi Keimanan'. Sebagus atau sesempurna apapun nilainya jika diperolehnya dengan cara yang salah, maka yang didapatkan hanya un-Berkah (alias tidak berkah).
Point pentig yang harus saya pelajari di sini adalah 'Belajar Bersyukur'. Meskipun IPK semester ini tidak sebaik semester kemarin, namun setidaknya sampai saat ini belum ada nilai yang mengindikasikan adanya ujian ulang ataupun mengulang kuliah di semester depan. Ya, apapun hasil finalnya nanti kita memang harus bersiap diri dan lebih lapang dada. Dan tentunya untuk mempersiapkan diri untuk berbenah di semester depan. Semangat...semangat...semangat... Aku & kamu pasti bisa... (^_^)/

0 komentar:

Posting Komentar

IPK

Ritual enam bulanan bagi para mahasiswa telah terlewati. Ya, UAS telah usai sejak satu minggu yang lalu. Satu persatu nilai hasil belajar selama enam bulan telah muncul di portal akademik. Rasanya tak ingin berlama- lama menunggu nilai keluar, namun juga was- was untuk melihat nilai. Huft..., mau tak mau kita pun harus memberanikan diri menghadapi kenyataan. Dan apapun hasilnya harus mau menerima dengan lapang dada.
Jrenggg...jrenggg... Ya, Sebagian besar nilai sudah muncul. Antara lega dan kecewa berkolaborasi menghasilkan rasa yang sulit didefinisikan. Lega rasanya karena hasil yang sebelumnya diprediksikan akan berakhir dengan ujian ulang ternyata menjelma menjadi sebuah alfabet yang cantik. Bukan nilai yang sempurna memang. Tapi setidaknya tidak berakhir di ujian ulang. Dan kecewa datang kala teringat proses belajar yang belum bisa maksimal. 
Beragam peristiwa memang bagian dari skenario pembelajaran. Seharian ini trending topik di beranda facebook adalah hasil UAS. Ada sebagian teman yang menuliskan kekecewaan mereka di akun jarsos mereka. Ada pula yang bilang kalau nilai semester ini seperti merek sirup. Tapi tidak sedikit pula teman- teman yang menepis rasa kekecewaan mereka dengan saling memberikan suport via komentar facebook. Bahkan ada salah seorang teman yang menulis hal yang sangat indah berkaitan dengan fenomena nilai yang mirip merk sirup ini. Ia bilang bahwa IPK (indeks prestasi kumulatif) itu memang penting. Tapi lebih penting lagi 'Indeks Prestasi Keimanan'. Sebagus atau sesempurna apapun nilainya jika diperolehnya dengan cara yang salah, maka yang didapatkan hanya un-Berkah (alias tidak berkah).
Point pentig yang harus saya pelajari di sini adalah 'Belajar Bersyukur'. Meskipun IPK semester ini tidak sebaik semester kemarin, namun setidaknya sampai saat ini belum ada nilai yang mengindikasikan adanya ujian ulang ataupun mengulang kuliah di semester depan. Ya, apapun hasil finalnya nanti kita memang harus bersiap diri dan lebih lapang dada. Dan tentunya untuk mempersiapkan diri untuk berbenah di semester depan. Semangat...semangat...semangat... Aku & kamu pasti bisa... (^_^)/

0 komentar:

Posting Komentar